Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
wawasanpendidikan.com; Secara umum ada dua faktor atau unsur yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
picture by cussonskids.co.id |
A. Faktor Internal
1. Faktor fisiologis/jasmaniah
a) Kesehatan
Sehat berarti kondisi tubuh dalam keadaan baik bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap belajarnya karena proses belajar seseorang akan terganggu apabila kesehatannya (panca indra) terganggu pula. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara istirahat, tidur, makan, olahraga secara teratur.
b) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya keadaan tubuh/badan, seperti buta, tuli, patah tangan/kaki, lumpuh dan lain-lain. Keadaan cacat tubuh ini jelas akan mempengaruhi belajar seseorang, maka orang yang mengalami cacat tubuh hendaknya belajar di lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
2 Faktor psikologis
a) Kecerdasan/inteligensi siswa
Kecerdasan/inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah. Meskipun begitu siswa yang mempunyai kecerdasan tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya, hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu poses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedang kecerdasan hanya salah satu faktor di antara faktor-faktor lainnya.
b) Motivasi
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. Salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi pada siswa yaitu dengan cara memberikan latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan yang terkadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.
c) Minat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah, keinginan, selain itu minat juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. W.S. Winkel memberikan arti minat sebagai kecenderungan yang agak menetap dalam subyek merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Menurut Elizabeth B. Hurlock, bahwa interest are sources of motivation which drive people to do what they want to do when they are free to choose. When they see that something will benefit them, they become interested in it. (minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan ketika mereka bebas memilih. Ketika mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat)
Hilfard dalam Slameto (1991) menyatakan: interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy same activities and or content. (minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.) Kegiatan ini termasuk belajar yang diminati siswa akan diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. Minat adalah sumber hasrat belajar. Demikian di dalam jiwa seseorang yang memperhatikan sesuatu ia mulai dengan menaruh minat terhadap hal itu. Minat itu erat hubungannya dengan kepribadian seseorang; ketiga fungsi jiwa: kognisi, emosi dan konasi terdapat dalam minat kadang minat itu timbul dengan sendirinya, dan kadang-kadang perlu diusahakan.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa terhadap suatu yang terdiri dari perasaan senang, memperhatikan, kesungguhan, adanya motif dan tujuan dalam mencapai suatu tujuan. Maka dapat dipahami pula bahwa dalam minat terdapat unsur perasaan senang, perhatian, kesungguhan dan adanya motif dan tujuan. Dan minat sangat mempengaruhi perasaan tingkah laku individu dalam menentukan tujuan, sehingga pengaruh minat sangat besar dalam kehidupan, dan sebuah kecenderungan siswa merupakan pengaruh dari minat individu.
d) Bakat
Bakat atau aptitude menurut Hilgrad seperti yang dikutip Slameto adalah “the capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
e) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang terhadap performa guru, pelajaran, atau lingkungan sekitar. (Syah,2003 dalam Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008).
B. Faktor Eksternal
1. Faktor Keluarga
a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya sangat besar pengaruhnya terhadap belajar si anak. Hal ini dipertegas lagi oleh pernyataan Sutjipto Wirowidjojo dalam Slameto, yang menyatakan bahwa “ Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya bagi pendidikan dalam lingkup kecil, tetapi menentukan untuk pendidikan dalam lingkup besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
b) Hubungan Antar Anggota Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga yang terpenting adalah hubungan orang tua dan anaknya, anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga lainnya. Wujud hubungan itu misalnya apakah hubungan itu penuh kasih sayang dan pengertian atau sebaliknya.
c) Suasana Rumah
Maksud suasana rumah di sini sebagai situasi atau kejadiankejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang tegang, sering terjadi cekcok, semrawut tentunya akan mengganggu belajar anak, tetapi jika suasana rumah yang tenang dan tenteram maka anak dapat belajar dengan baik.
d) Ekonomi Keluarga
Kondisi ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti buku, alat tulis-menulis, penerangan dan lain-lain. Semua itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Jangan mengganggunya dengan pekerjaan rumah jika ia sedang belajar. Jika anak mengalami kesulitan dalam belajar, sedapat mungkin membantunya atau bila perlu menghubungi gurunya untuk mengetahui perkembangan si anak.
f) Latar Belakang Kebudayaan
Latar belakang pendidikan atau kebiasaan dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2. Faktor Sekolah
a) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran mempengaruhi belajar siswa dan kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik pula terhadap belajar.
b) Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Cara mengajar haruslah setepat dan seefektif mungkin agar siswa dengan baik dapat menerima, menguasai dan mengembangkan pelajaran.
c) Hubungan Guru dengan siswa, siswa dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dan siswa. Proses tersebut dipengaruhi oleh hubungan antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan KBM kurang lancar, sehingga siswa merasa jauh dari guru dan segan untuk berpartisipasi aktif dalam belajar.
d) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas mengajar, kedisiplinan pegawai atau karyawan dalam menjalankan administrasi, serta kedisiplinan kepala sekolah dalam tanggung jawabnya mengelola segala hal yang bertalian dengan sekolah.
e) Faktor instrumental
Faktor instrumental yaitu perangkat belajar. Seperti kondisi gedung sekolah, fasilitas belajar, lab, perpustakaan dan lain sebagainya. Selain itu, faktor-faktor yang berkaitan dengan pelajaran seperti, metode, alat-alat belajar, materi pelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan siswa, waktu belajar, tugas rumah, sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa.
f) Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak-anak terlantar atau putus sekolah dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya. Sebagaimana yang diuraikan Slameto, faktor-faktor masyarakat seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, corak kehidupan masyarakat dan peran mass media berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat di mana ia hidup dan bertempat tinggal.
Sumber:
- Tohirin (2005) Psikologi Pembelajaran Pendidikan Islam, Jakarta: Raha Grafindo Persada
- Abdur Rachman Shaleh (2003) Didaktif Pendidikan Agama, Jakarta: Bulan Bintang
- Tim Penyusun Kamus Pusat (2005) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: balai pustaka
- Muhibbin Syah (2003) Psikologi belajar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
- W.S. Winkel (1983) Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia
- Elizabeth B. (1978) Hurlock Child Development, Japan, Mc. Graw hill
- Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2010) Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2010), Cet.IV
- Slameto (2010) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2010 ), Cet. 5